Dikutip kantor berita Wafa Palestina, tentara dilaporkan menyerang para pengunjuk rasa dan melepaskan tembakan, melukai tiga orang Palestina. Pengunjuk rasa dilarikan ke rumah sakit untuk perawatan medis.
Tentara pendudukan juga menembakkan gas air mata ke para pengunjuk rasa yang menyebabkan banyak kasus mati lemas, karena menghirup gas.
Ketegangan meningkat di desa tersebut selama beberapa minggu terakhir sebagai akibat dari upaya pemukim ilegal Israel untuk mengambil alih sebagian besar tanah milik Palestina di gunung Jabal al-Alem, yang berdekatan dengan desa.
Ada lebih dari 700.000 pemukim Israel yang tinggal di permukiman kolonial dikausai Israel di Tepi Barat, dinilai melanggar hukum internasional, terutama Konvensi Jenewa Keempat, yang secara tegas melarang relokasi penduduk sipil negara pendudukan ke tanah yang diduduki.
Sehari sebelumnya, seperti dilaporkan AFP dan Reuters, pasukan Israel pada hari Jumat menembak mati seorang pria Palestina selama bentrokan di Tepi Barat yang diduduki.
Pernyataan itu diungkapkan kementerian kesehatan Palestina.
Ratusan warga Palestina berkumpul di dekat Nablus di Tepi Barat utara untuk memprotes perluasan pemukiman Israel di tanah Palestina.
“Beberapa di antara kerumunan, dengan wajah tertutup topeng, melemparkan batu ke arah tentara dan membakar ban,” kata saksi mata.
“Tentara Israel melepaskan tembakan, sehingga menewaskan satu orang. Namanya Zakaria Hamayel terkena peluru di dada di desa Beita, selatan Nablus,” kata kementerian itu.
Seorang juru bicara tentara Israel mengatakan bahwa pihaknya sedang memeriksa laporan itu.
Ketegangan masih meningkat di wilayah tersebut meski sudah gencatan senjata tercapai minggu lalu antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas di Gaza, yang mengakhiri pertempuran selama 11 hari.