Search

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil

Categories

  • Berita Polisi (952)
  • Covid News (81)
  • Edukasi (98)
  • Electrical (1)
  • Entertainment (21)
  • Kesehatan (78)
  • Peristiwa (148)
  • Politik (30)
  • Sains Dan Tekno (14)
  • Seputar Seo (9)
  • Sport (7)
  • Supermarkets (2)
  • Supply Chain (7)
  • Uncategorized (450)
  • Video (7)

Don't Miss

Kabaintelkam Tinjau Vaksinasi 3.000 Orang Didampingi Kapolda Banten Bersama Kapolresta Tangerang

Aturan Perjalanan Domestik, Kapolresta Tangerang: Tetap Wajib Tes Covid-19

Kapolresta Tangerang Bersama Forkopimda Tinjau Pelaksanaan Vaksinasi Booster

Hasil Evaluasi Pelayanan Publik, Polres Tanah Laut Kembali Raih Penghargaan

As Asian Games Commence, Indonesia Hopes for Economic Growth

Kapolresta Tangerang Gelar Ngopi Bareng Wartawan dan Sepakat Sama Sama Edukasi Masyarakat

Search

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil

Recent News

Polres Tanah Laut Beserta Rombongan dan Bhayangkari Ziarah Ke Taman Makam Pahlawan

Polres Tanah Laut Beserta Rombongan dan Bhayangkari Ziarah Ke Taman Makam Pahlawan

29 Juni 2022
Kapolres Tanah Laut Didampingi Ketua Bhayangkari Beri Bantuan Perlengkapan SD Negeri 2

Kapolres Tanah Laut Didampingi Ketua Bhayangkari Beri Bantuan Perlengkapan SD Negeri 2

29 Juni 2022
Kapolres Tanah Laut Didampingi Ketua Bhayangkari Gelar Baksos Bedah Rumah

Kapolres Tanah Laut Didampingi Ketua Bhayangkari Gelar Baksos Bedah Rumah

29 Juni 2022
Retail
Kamis, Juni 30, 2022
Subscription
Advertise
  • Home
    • Home – Layout 1
    • Home – Layout 2
    • Home – Layout 3
  • Entertainment
  • Sport
  • Leisure
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Halo Dunia
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil

Sejarah Jatuhnya Istana Mataram

oleh admin
22 Maret 2021
di Edukasi
0

Halodunia.co.id – JAS MERAH alias Jangan Sekali sekali Melupakan sejaRAH hal itu dikatakan oleh tokoh besar Indonesia yakni Sang Proklamator, Ir. Soekarno, yaa beliau adalah Presiden Indonesia pertama kali.

Kerusuhan besar terjadi di Mataram pada penghujung abad ke-17. Raden Trunajaya beserta pasukannya merangsak masuk ke wilayah ibukota kesultanan. Mereka mengambil alih takhta Mataram yang pengaruhnya saat itu begitu besar, serta menjatuhkan trah Amangkurat dari pucuk kekuasaan raja-raja di Jawa.

YOU MAY ALSO LIKE

Kapolres Bondowoso Gelar Subuh Keliling di Masjid Agung At-Taqwa

Sosialisasi Satlantas Polrestabes Surabaya di TK Istana Anak Bahas Pentingnya Helm Usia Dini

Menurut Dennys Lombard dalam Nusa Jawa Silang Budaya jilid 2, salah satu tujuan Trunajaya melakukan penyerangan ke Mataram itu adalah membalaskan dendam atas penghinaan yang pernah diterima keluarganya dari penguasa Mataram. Di samping juga keinginan untuk memperluas kekuasaan Madura ke daratan utama Jawa.

Upaya pendudukan Mataram dilakukan Trunajaya pada 1677. Kala itu pasukan pangeran Madura tersebut berusaha merangsak masuk ke Istana Plered, tempat Sultan Amangkurat I berada, tetapi mendapat hadangan dari barisan penjaga istana. Di bawah pimpinan tiga pangeran Mataram -Pangeran Adipati Anom, Pangeran Puger, dan Pangeran Singasari- bala tentara Mataram berjuang mati-matian mempertahankan benteng terakhir penguasa Mataram tersebut. Bentrokan pun tidak dapat dihindarkan.

Usaha penghadangan pasukan Trunajaya telah dilakukan ketiga pangeran jauh sebelum para pemberontak mendekat ke wilayah ibukota. Diceritkan sejarawan H.J. De Graaf dalam Runtuhnya Istana Mataram, pertempuran pertama kedua kubu terjadi di daerah Pingit, Temanggung, Jawa Tengah. Sepasukan besar Mataram di bawah komando para pangeran memukul mundur bala tentara Trunajaya, pimpinan Adipati Wiramenggala dan Aria Wangsenggati, berkekuatan 50.000 orang.

Namun tidak lama, keadaan menjadi berbalik. Pasukan Mataram mulai terdesak oleh gelombang serangan dari Wangsenggati. Mereka dipaksa mundur hingga Desa Pandan. Wilayah Pingit pun harus direlakan. Menurut de Graaf, dalam upaya penyerangan tersebut, Amangkurat I yang telah lanjut usia turut serta memimpin pasukannya sendiri. Dia berada di barisan belakang, memberi arahan kepada putra-putranya.

“Sejam kemudian terpaksa mereka mundur, tetapi dibiarkan saja. Setelah itu, Raja kembali pulang, dan menyerahkan pimpinan tentaranya kepada ketiga putranya,” tulis de Graaf.

Pasukan Trunajaya lalu bergerak ke daerah Kedu. Mereka memilih jalan memutar menuju Mataram guna menambah kekuatan di kubu pemberontak. Dari Kedu Wangsenggati dan pasukannya maju ke Bantul. Di sana, mereka sudah disambut oleh Pangeran Puger. Membawa tentara berkekuatan 10.000 orang, Pangeran Puger memberikan perlawanan yang gagah selama sehari penuh. Meski pada akhirnya terpaksa menyerah juga.

Setelah melalui pertempuran lain di daerah Trayem, dengan lagi-lagi membawa kemenangan, pasukan Madura akhirnya tiba di ambang ibu kota Mataram. Namun terpaksa mundur karena mendapat hadangan dari pasukan Adipati Anom dan Puger. Wangsenggati dan Wiramenggala memutuskan menghentikan sejenak perlawanan agar bisa bergabung dengan bala tentara Trunajaya lain, pimpinan Panglima Madura Mangkuyuda, di Tegalwana.

Setelah bergabung, pasukan Madura kembali maju ke Mataram. Di tengah jalan, ketiga pangeran telah menunggu untuk melakukan serangan besar. Selama kira-kira lima belas hari bertempur, angin kemenangan mengarah ke kubu Mataram. Mereka hanya kehilangan 10 orang saja, sementara korban tewas di pihak Trunajaya cukup besar.

Kemudian masalah mulai timbul di kubu Mataram. Ketiga pangeran terlibat perselisihan yang berujung pada perpecahan di antara mereka. Pangeran Adipati Anom ditinggalkan oleh kedua saudaranya, Pangeran Puger dan Pangeran Singasari.  Perpecahan itu membuat Adipati Anom harus berjuang sendiri menghalau serangan pasukan Trunajaya. Setelah terdesak hingga ibu kota, Adipati Anom memilih melarikan diri bersama keluarganya.

Dengan tidak adanya sang putra mahkota, Amangkurat I yang masih bertahan di istana menyerahkan pimpinan pasukan kepada Pangeran Puger. Raja lalu pergi meninggalkan istana setelah situasi semakin memburuk. Praktis, kepemimpinan Istana Plered sepenuhnya berada di bawah kendali Pangeran Puger. Namun kemampuan memimpin adik Adipati Anom itu tidak cukup baik, sehingga kendati memiliki cukup persenjataan dan pasukan, Mataram tidak mampu mempertahankan kelangsungan pemerintahannya.

“Kronik-kronik Jawa menyebutkan bahwa ketika musuh semakin mendekat, prajurit-prajurit Raja berkerumun di depan istana, tetapi Raja mengatakan supaya mereka tidak menentang kehendak Tuhan: hari terakhir abad itu telah tiba dan bersamaan dengan itulah saat runtuhnya Mataram,” ungkap M.C. Ricklefs dalam Sejarah Indonesia Modern 1200-2004.

Tradisi Jawa juga, imbuh Ricklefs, telah lama meramalkan kepada penguasa Mataram Kuno bahwa kerajaannya akan jatuh pada zaman cicit laki-lakinya, yaitu Amangkurat I. Ramalan itu kiranya benar adanya. Istana Plered Mataram yang sudah  berusia ratusan tahun itu jatuh ke tangan Trunajaya pada Juni 1677.

Tag: raja mataramruntuhnya istana mataramsejarah
ShareTweetPin

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Search

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil

Recent News

Polres Tanah Laut Beserta Rombongan dan Bhayangkari Ziarah Ke Taman Makam Pahlawan

Polres Tanah Laut Beserta Rombongan dan Bhayangkari Ziarah Ke Taman Makam Pahlawan

29 Juni 2022
Kapolres Tanah Laut Didampingi Ketua Bhayangkari Beri Bantuan Perlengkapan SD Negeri 2

Kapolres Tanah Laut Didampingi Ketua Bhayangkari Beri Bantuan Perlengkapan SD Negeri 2

29 Juni 2022
Kapolres Tanah Laut Didampingi Ketua Bhayangkari Gelar Baksos Bedah Rumah

Kapolres Tanah Laut Didampingi Ketua Bhayangkari Gelar Baksos Bedah Rumah

29 Juni 2022

We bring you the best Premium WordPress Themes that perfect for news, magazine, personal blog, etc. Check our landing page for details.

Recent News

  • Polres Tanah Laut Beserta Rombongan dan Bhayangkari Ziarah Ke Taman Makam Pahlawan
  • Kapolres Tanah Laut Didampingi Ketua Bhayangkari Beri Bantuan Perlengkapan SD Negeri 2
  • Kapolres Tanah Laut Didampingi Ketua Bhayangkari Gelar Baksos Bedah Rumah
  • About
  • advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact Us
  • Pakar Seo Indonesia

© 2021 Halo Dunia Nretwork - Jendela Informasi Dunia

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
    • Home – Layout 1
    • Home – Layout 2
    • Home – Layout 3
  • Entertainment
  • Sport
  • Leisure

© 2021 Halo Dunia Nretwork - Jendela Informasi Dunia