Halodunia.co.id – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memberikan sekitar 120 bus untuk Kota Surabaya. Bus yang digunakan untuk program Buy The Service (BTS) saat ini dalam proses lelang tahap awal. Namun ditargetkan akhir tahun ini bus tersebut dapat beroperasi.
Dengan adanya bantuan bus dari Kemenhub tersebut angkutan masal di Surabaya agar diminati warga. Karena saat ini kemacetan kendaraan pribadi di jalanan Surabaya sudah tidak terhindarkan lagi.
Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan Kota Surabaya Soenoto mengatakan, jumlah bus yang dibutuhkan melayani enam rute sebanyak 150 bus, namun karena adanya pengurangan anggaran jadinya 120 bus. Namun, karena pandemi, jumlah bus akan dilakukan secara bertahap.
Pihaknya juga menyiapkan sarana dan prasarana lain. Yaitu halte sebanyak 347 bus stop, marka jalan, dan manajemen rekayasa lalu lintas. “Pelayanan BTS harus memenuhi Standar Pelayanan Minimum (SPM). Penumpang tidak diperbolehkan menunggu kendaraan terlalu lama, maksimal 10 menit,” katanya.
Sebelumnya, tepatnya tiga tahun lalu, pemkot sudah memiliki Suroboyo Bus. Bus berwarna merah itu melayani empat rute. “BTS menjadi daya tambah. Nantinya, kendaraan itu terintegrasi dengan Suroboyo bus serta feeder angkutan umum. Saling melengkapi. Nantinya Suroboyo bus dipindahkan ke rute lain,” jelasnya.
Bus tersebut dipastikan tidak akan menganggu transportasi lainnya karena beda rute. Sehingga angkot maupun taksi dan transportasi umum lainnya bisa beroperasi. “Tidak akan menganggu transportasi lainnya karena beda rute,” tegasnya.
Bus jenis low deck itu bakal melayani enam rute di Surabaya. Yaitu Terminal Purabaya-Tanjung Perak via Darmo. Raya Lidah Wetan-Karang Menjangan-ITS. Sedangkan rute yang paling panjang yaitu Terminal Purabaya-Kenjeran Park via MERR, panjangnya 51 kilometer.
Di wilayah barat, bus itu melayani rute yang belum tersentuh. Yaitu GBT-Unesa Lidah Wetan-Mastrip. Total panjang enam rute itu mencapai 276 Km.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya Irvan Wahyudrajad mengatakan, pihaknya sudah berkomunikasi dengan kemenhub membahas program BTS. Hasilnya, pemerintah memastikan layanan transportasi itu terus berjalan. “Mungkin akhir tahun ini diperkirakan bantuan operasional angkutan perkotaan akan beroperasi,” katanya.