Halodunia.co.id – Meningkatnya kebutuhan pokok menjadi permasalahan utama dalam masa pandemi saat ini. Terutama naiknya harga yang kian melonjak karena menyesuaikan harga pasar besar. Dinas Perdagangan Surabaya melakukan sidak untuk meninjau harga cabe di Pasar Keputran.
Sidak tersebut sebagai upaya pengendalian harga dan ketersediaan barang kebutuhan pokok, khususnya komoditi cabai terutama cabai rawit yang saat ini harganya masih mahal mencapai Rp 120 ribu per kilogram.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Surabaya, Wiwiek Widayati mengatakan, dari dua kali sidak pasar tidak ada indikasi permainan oknum untuk menaikan harga cabai. Kenaikan tersebut murni dikarenakan adanya musim hujan dan penyakit cacar air bagi cabai.
“Ini mekanisme pasar saja. Karena adanya faktor cuaca dan penyakit. Mungkin kepada kami meminta Dinas Pertanian untuk mampu mengatur pola tanaman cabai agar bisa terkendali panennya,” katanya.
Untuk membantu konsumen terutama warga Surabaya, Wiwiek mengaku sudah melakukan operasi pasar selama dua minggu ini hingga nantinya menjelang Ramadan. Operasi pasar meliputi barang kebutuhan pokok seperti gula, beras, minyak goreng, telur, hingga cabai. “Jadi Surabaya sudah dua minggu operasi pasar dan akan kami lakukan menjelang Ramadan,” katanya.
Dari hasil sidak pasar di Keputran ada menurut Wiwiek ada indikasi penurunan harga cabai. Bahkan pihaknya memperkirakan akhir Maret ini ada penurunan harga cabai di Surabaya. “Kalau melihat trennya dari sidak tadi (di Keputran) dan informasi dari asosiasi pedagang cabai diprediksi akhir Maret ini mengalami penurunan harga,” ungkapnya.
Cabai-cabai yang ada di Surabaya mayoritas dipasok dari petani cabai di kawasan Probolinggo, Madura, Jember, Bondowoso dan Lumajang. Bahkan untuk komoditi cabai menurutnya tidak ada harga eceran tertinggi (HET). Yang diatur oleh pemerintah HET seperti gula, minyak goreng, telur, daging ayam, dan daging sapi.
“Sejak 2017 hingga 2020 harga cabai memang fluktuatif, terutama di bulan Januari. Karena musim penghujan. Harga biasanya Rp 60 ribu per kilogram, namun ada juga yang sampai Rp 20 ribu hingga Rp 10 ribu,” jelasnya